2.5.09

WILADAH SAYYIDAH ZAINAB A.S

Sayyidah Zainab as adalah putri dan anak ketiga dari pasangan manusia suci lagi agung Imam Ali as dan Sayyidah Fathimah az-Zahra' as. Ibunya Sayyidah Fathimah az-Zahra' as adalah putri tercinta Rasulullah SAWA dan wanita yang sangat mirip dengan Rasulullah SAWA dalam hal kesempurnaan, keutamaan dan akhlak. Sayyidah Fathimah az-Zahra' as memiliki segala kesempurnaan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh ketiga saudari lainnya Zainab, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Ayahnya Sayyidah Zainab, Imam Ali as adalah wasiy Rasulullah SAWA ,orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah saww dan pahlawan dalam berbagai peperangan melawan orang-orang kafir. Datuknya,Muhammad SAWA adalah manusia tersuci dan tersempurna di seluruh alam semesta. Sedang neneknya adalah Sayyidah Khadijah, perempuan pertama yang beriman kepada Nabi Muhammad SAWA. Dalam pangkuan para manusia suci inilah Sayyidah Zainab as dididik dan dibesarkan. Beliau besar di bawah naungan pancaran wahyu Ilahi.

Berdasarkan pendapat termasyhur terdapat pendapat lain tentang hal ini beliau lahir pada tanggal 5 JamadilAwwal tahun 6 Hijrah di Madinah. Dalam sejarah disebutkan bahwa ketika berita kelahiran Sayyidah Zainab as sampai kepada Nabi Muhammad SAWA, beliau langsung menuju rumah Sayyidah Fathimah az-Zahro as. Sesampainya di rumah beliau berkata: “Wahai putriku, bawalah kemari cucuku”. Ketika bayi mungil tersebut berada di pangkuannya, beliau memeluk dan meletakkan pipi mulianya di pipi bayi tersebut. Kemudian beliau menangis dengan sangat keras hingga air matanya bercucuran. Menyaksikan hal itu kemudian Sayyidah Fathimah az-Zahro as bertanya: “Wahai ayahku, semoga Allah swt tidak membuat matamu menangis, kenapa engkau menangis?” “Wahai putriku, wahai Fathimah, ketahuilah. Bayi ini akan ditimpa berbagai musibah dan menghadapi berbagai cubaan. Wahai putriku, wahai belahan jiwaku dan cahaya mataku, ketahuilah. Barang siapa yang menangis untuknya karena segala musibah yang menimpanya maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang menangis untuk kedua saudaranya,” jawab Rasulullah SAWA.Setelah itu kemudian Nabi Muhammad SAWA memberi nama bayi tersebut Zainab.

Sebagaimana ibunya, Sayyidah Fathimah az-Zahra', memiliki gelar Ummu Abiiha (ibu ayahnya) yang mengisyaratkan hubungan yang amat dekat antara seorang anak perempuan dengan ayahnya, Sayyidah Zainab as juga memiliki gelar Zain Abiiha (hiasan ayahnya). Untuk mempersingkat nama atau karena telah sering digunakan maka alifnya dibuang dan menjadi ‘Zainab’. Yang pasti, baik nama Sayyidah Zainab hanya terdiri dari satu suku kata ataupun dua suku kata, kedua-duanya mengisyaratkan arti dan makna yang sangat tinggi dan indah.

No comments: