5.1.10

Pertemuan dengan Para Mahasiswa Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa (2009/12/31 - 11:43)


Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu sore (30/12) menerima anggota Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa dan menyebut gerakan ilmiah di Iran menjadi sebuah kebutuhan segera dan harus. Untuk itu Rahbar menegaskan kembali risalah agung para pemuda dalam menuntut ilmu dan berjuang di jalan Allah demi melewati sebuah lembah agung sejarah.

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyinggung tepatnya gerakan yang dilakukan oleh Persatuan Pelajar Islam di luar negeri dan menyebut persatuan ini sebagai “pohon yang baik” dan lembaga pemuda dan mukmin. Dijelaskannya, “Melembagakan ilmu di Iran merupakan jalan paling berpengaruh demi meraih cita-cita yang oleh Republik Islam Iran jalan ini sebagai gerakan agung dengan tujuan sangat tinggi dan bernila.”

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut sistem yang menguasai dunia sangat tidak adil dan menambahkan, “Di dunia saat ini, manusia telah dibatasi dengan budaya, beragam sistem yang tidak benar, diskriminasi dan ketidakadilan. Kini ketidakadilan telah menjadi sistem yang menguasai dunia dan menjadi esensi sistem Kapitalisme Barat dengan slogan Liberal-Demokrasi.”

Namun Rahbar menyatakan harapannya akan usaha Republik Islam Iran menciptakan sistem dunia yang adil. Dikatakannya, “Bendera keadilan dapat dikibarkan di seluruh dunia dan seluruh masyarakat berada di bawah panji-panji ini.”

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyebut ada dua tujuan utama dalam mengaktualisasikan jalan ini; “menciptakan model dan sistem keadilan” dan “memperkenalkan sistem itu”. Beliau menjelaskan, “Dalam menciptakan dan memperkenalkan sistem Islam penting adanya ilmu, iman, tekad, kemampuan jiwa dan raga. Semua ini ada pada diri pemuda Iran.”

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai pentingnya melindungi iman dan keteguhan demi bergerak di jalan sulit ini. Hal itu dengan mencermati adanya hawa nafsu, beragam motifasi dan keinginan. Beliau mengingatkan, “Melewati garis lurus dengan memperhatikan segala dimensinya dan tidak menyimpang merupakan makna keteguhan yang tentu saja hal ini membutuhkan perjuangan dan kepekaan hati.”

Rahbar juga mengisyaratkan penyimpangan sebagian tokoh di dalam negeri dan menjelaskan, “Bila masalah yang kita hadapi ini tidak terjadi dan di pertengahan jalan sebagian dari mereka tidak menunjukkan kelemahan dirinya, hari ini kondisi negara di bidang materi dan spiritual lebih baik dari yang ada. Namun sebagaimana telah ditegaskan berkali-kali dan realita sosial juga menunjukkan bahwa setiap kali ada yang gugur, niscaya yang tumbuh dua kali lipat.”

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei juga menyinggung penyataan sebagian politikus dunia terkait kerusuhan hari Asyura di Tehran. Menurut beliau, “Pernyataan yang semacam ini bersumber dari “kebusukan dan anggapan dirinya sebagai pengubah hakikat dan realita” dan “menerima pengaruh media Zionis Internasional dan pihak-pihak asing.”

Di awal pertemuan ini, Hujjatul Islam Wal Muslimin Javad Ejeh-i, Wakil Wali Faqih di Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa selain menyampaikan laporan juga menyinggung penyelenggaraan Konferensi Ke-44 Persatuan Pelajar Islam Iran di Tehran. Dikatakannya, “Organisasi Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa selama ini berhasil menjauhi segala bentuk perpecahan dan perselisihan, sekalipun dipimpin oleh beragam cara pandang. Organisasi ini akan terus melanjutkan aktivitasnya dengan mengikuti gari Imam Khomeini ra dan Wilayah Faqih.”

Dalam pertemuan ini Sekretaris Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa ikut menyampaikan pendapat dan mengatakan, “Anggota organisasi ini akan bergerak dalam jalur cinta kepada Imam Khomeini ra dan Wilayah Faqih agar dapat meraih kekuatan spiritual dan puncak keilmuan yang diinginkan oleh Republik Islam Iran.

3.1.10

KAMBING

Kambing sering dikaitkan dengan penyakit darah tinggi. Tetapi hakikat sebenarnya banyak sungguh manfaat, khasiat dan kesan daripada kambing sama ada memakan dagingnya atau digembala sehingga ia digelar terapi kambing.

Pengurai Kolestrol Tepu

Salah satu bahan yang terdapat dalam darah yang menjadi punca kepada penyakit darah tinggi dan obesiti ialah kolestrol daripada sumber seperti berikut;

1. Kolestrol daripada minyak tumbuhan seperti minyak sawit, minyak bunga matahari, minyak soya, minyak jagung dan sebagainya (kecuali minyak zaitun).

2. Kolestrol daging lembu dan ayam.

3. Kolestrol tepu daripada makanan laut (kecuali ikan) iaitu sotong, udang, ketam, kerang, siput.

4. Kolestrol tepu daripada organ dalaman haiwan seperti hati, limpa, perut, usus, dan organ-organ lain seperti telinga, lidah, mata, dan sebagainya.

5. Ikatan kolestrol yang terjadi daripada protein yang disaluti oleh kolestrol tumbuhan seperti keropok lekor, tauhu goreng, taugeh goreng, telur goreng (bahagian kuning telurnya) dan sebagainya.

6. Ikatan kolestrol yang terjadi daripada protein yang disaluti oleh sodium (garam pengawit) seperti daging berger atau daging di restoran makanan segera.

7. Ikatan kolestrol yang terjadi daripada protein yang disaluti Vitamin C seperti daging yang diperah limau atau mengambil herba chitosan (herba slimming) atau kuah laksa yang diperah limau atau amalan meminum jus oren setelah mengambil makanan tinggi protein.

8. Ikatan kolestrol yang terjadi daripada protein yang disaluti karbon seperti ikan bakar, sate atau daging panggang.

Daging kambing tidak memiliki protein yang tinggi, oleh itu ia terkecuali daripada membentuk sebarang ikatan kolestrol akibat amalan pemakanan seperti yang dinyatakan di atas.

Ikatan kolestrol tepu boleh dicegah sekiranya terdapat Omega 3 di dalam darah, tetapi Omega 3 tidak mampu mengurai kolestrol yang telah terbentuk. Hanya ikatan hidrogen dan karbon (kolestrol lembut) sahaja yang boleh menguraikan ikatan hidrogen dan karbon (kolestrol kasar). Oleh itu, kolestrol yang terbentuk dalam badan tidak boleh diurai dengan sebarang bahan melainkan ia hanya boleh diurai dengan kolestrol kambing sahaja.

Vitamin C dan chitosan yang digunakan untuk menyelaputi protein akan mengakibatkan pembentukan kolestrol yang lebih bahaya sekiranya ia diserap oleh darah. Kandungan kolestrol tepu jenis ini sekiranya terdapat banyak dalam darah akan mengakibatkan masalah jantung.

Sodium (sejenis garam) yang digunakan untuk mengawit daging serta untuk menyedapkan rasa daging akan membentuk kolestrol tepu yang halus. Biasanya kaedah ini digunakan untuk membuat daging berger. Selain itu memakan makanan yang tinggi protein yang dicampurkan dengan perasa makanan seperti Mono Sodium Glitumat (MSG) juga akan membentuk kolestrol tepu yang sangat halus. Ia boleh dipam naik ke bahagian otak dan sekiranya tersekat, ia akan menyebabkan strok.

Pencegah Penyakit Darah Tinggi Dan Obesiti

Kolestrol kambing boleh menguraikan kolestrol dalam darah punca kepada penyakit darah tinggi. Kolestrol kambing yang menguraikan darah yang tercemar dengan kolestrol tepu akan menyebabkan isipadu darah meningkat. Pesakit darah tinggi yang mengambil daging kambing akan mengalami gejala penguraian akibat peningkatan isipadu darah seperti pening.

Walaupun daging kambing bertindak sebagai pengurai protein yang terbaik, tetapi pesakit darah tinggi yang tidak tahan dengan kesan pembongkaran penguraian ini dinasihatkan agar tidak mengambil daging kambing sebagai terapi. Tetapi bagi mereka yang tidak mengalami masalah tekanan darah tinggi dinasihatkan agar mengamalkan pemakanan daging kambing untuk mengelakkan penyakit darah tinggi.

Kolestrol yang gagal dicerna oleh hati akan disimpan dalam bentuk lemak di bawah permukaan kulit. Dalam jumlah yang banyak ia akan menyebabkan masalah obesiti (kegemukan). Pesakit obesiti yang mengambil daging kambing akan mengalami masalah tekanan darah yang tidak stabil dan turut mengalami pening kepala akibat kesan pembongkaran kolestrol tepu oleh kolestrol kambing. Selain itu, daging kambing akan membakar lemak yang berlebihan dalam badan. Kesan pembakaran lemak akan mengakibatkan gejala pembongkaran seperti panas badan, berpeluh dan telinga berdengung.

Mencantikkan Kulit

Dalam daging kambing turut terdapat Vitamin C semulajadi yang tidak teroksida. Vitamin C tidak teroksida amat penting untuk pembinaan dan ketahanan sel kulit. Vitamin C yang tidak teroksida akan menyeimbangkan dan mengurangkan bebanan fungsi hempedu dan mencantikkan kulit.

Pengambilan protein tinggi yang berlebihan akan menyebabkan ia tersimpan di bahagian bawah kulit akan mudah teroksida dan bertindak balas dengan sel kulit untuk membentuk tenaga. Proses ini akan menyebabkan kulit kelihatan hangus dan gelap sekiranya berjemur di bawah sinaran matahari. Vitamin C daripada daging kambing akan memberi lebih ketahanan terhadap kulit daripada bertindak balas terhadap protein yang terkena cahaya matahari.

Mengamalkan memakan daging kambing adalah salah satu cara semula jadi untuk mendapatkan kulit yang putih dan cantik.

Meningkatkan Rasa Kasih Sayang & Kegembiraan

Sistem darah (NW18) berkaitan dengan kawasan Thalamus (NW3). Thalamus berfungsi menjaga kasih sayang . Sistem darah yang sihat dan kuat akan memastikan bahagian Thalamus juga kuat dan membantu mewujudkan perasaan kasih sayang .

Jantung yang menerima kolestrol daging kambing akan lebih lembut dan lancar pergerakannya. Jantung yang lembut akan mewujudkan perasaan yang gembira. Jantung yang lancar pergerakannya akan mudah tersentuh dan terpesona dengan sesuatu yang mengusik perasaannya. Oleh itu ia akan membahagiakan dan mewujudkan perasaan kecintaan.

Mereka yang mengamalkan memakan daging kambing akan merasa tenang dan gembira dan mudah merasa getaran kasih sayang.Sekiranya anda menghadapi masalah sukar merasai nikmat kasih sayang dan getaran kecintaan, silalah amalkan memakan daging kambing.

27.12.09

Acara Peringatan Azadari Imam Husein as (2009/12/27 - 11:18)


Bertepatan dengan malam ke sepuluh bulan Muharram (Asyura), Huseiniah Imam Khomeini ra dan jalan-jalan di sekitarnya menyaksikan penyelenggaraan acara Azadari memperingati syahadah Imam Husein as dan para sahabarnya yang dihadiri oleh Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dan pelbagai kalangan masyarakat.

Dalam acara yang dihadiri juga oleh sejumlah pejabat tinggi negara para orator dan pembaca kidung duka cita Ahlul Bait as menjelaskan pelbagai dimensi kebangkitan Imam Husein as, membeberkan musibah yang menimpa Imam Husein as, keluarga dan para sahabatnya dan tidak lupa pembacaan hikayat ratapan duka.


Patut diketahui, acara ini telah dimulai sejak hari Kamis, hari ketujuh bulan Muharram dan akan terus berlanjut hingga hari Senin, hari kesebelas bulan Muharram.

23.12.09

Pertemuan dengan Para Pengurus Haji Republik Islam Iran (2009/12/22 - 12:01)


Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei saat menemui para pengurus haji Senin ( 21/12) mengyinggung kapasitas agung haji dan menegaskan, “Setiap bagian dari manasik haji selain punya pengaruh luar biasa dalam mendidik jiwa manusia juga punya potensi luar biasa dalam berdakwah dan pencerahan.”

Beliau tidak lupa mengucapkan terima kasih atas usaha keras para pengurus haji dan menambahkan, “Menyingkap potensi haji yang masih tersembunyi membutuhkan tim pemikir yang terdiri dari para ilmuwan yang mendermakan waktunya untuk menyingkap kapasitas ini. Selain itu kualitas dan pengaruh program dan seminar yang diselenggarakan dapat ditingkatkan.”

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyinggung keutamaan yang diberikan Allah terkait musim haji tahun ini dan mengingatkan, “Allah menunjukkan kepada kita bagaimana kehendak ilahi mengalahkan keingingan para tagut dan mereka yang menganggap materi sebagai tuhannya. Masalah ini telah dialami berkali-kali di Republik Islam Iran.” Ditambahkannya, “Sebenarnya sebagian pertanyakan yang meragukan dapat menjadi kesempatan bagi terbukanya wacana baru untuk bertablig, selain penting dan harus menjawab pelbagai kerancuan yang ada.”

Rahbar juga menyinggung penyelenggaraan upacara Bara’ah (berlepas tangan) dari kaum musyrikin dan doa penuh makna Kumail di kota Madinah dan mengatakan, “Tawassul menjadi penopang langkah kalian dan harus menjaga “Urwah Al-Wutsqa” ini. Kini haji telah menjadi basis bagi upaya pencerahan kepada umat Islam dan langkah ini harus terus dilanjutkan dengan segenap kekuatan.

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengisyaratkan upaya keras pemerintah dalam mencegah penyebaran flu bagi dan mengatakan, “Dengan mencermati pelbagai kemungkinan, langkah preventif dan prediksi yang dilakukan sudah baik dan penting.”

Di awal pertemuan ini Hujjatul Islam Wal Muslimin Rey Shahri, Wakil Wali Faqih dan Amir Haji Republik Islam Iran menyebut masalah kepekaan hati dan persatuan sebagai ciri khas para penanti kemunculan Imam Mahdi af sebagai tema haji tahun ini dan mengatakan, “Manasik haji dan pelbagai program maknawi haji diselenggarakan tanpa ada kekurangan bahkan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Haji tahun ini dilakukan dengan lebih tenang sekalipun di bawah propaganda luas dan sejumlah kekhawatiran.”

Rey Shahri menyinggung penyelenggaraan sejumlah seminar dan pertemuan dengan beragam tema di Wisma Rahbar dan menyebut peningkatann kualitas dan kuantitas dari acara-acara ini. Ditambahkannya, “Penjelasan pelbagai masalah fiqih, persatuan umat Islam dan Bara’ah, cara pandang modern terhadap masalah propaganda, menjawab pelbagai masalah, posisi Republik Islam Iran termasuk tema-tema yang dibicarakan dalam seminar-seminar yang ada.” Amir Haji Iran ini juga menyebut haji tahun ini sempat memanfaatkan para qari Al-Quran untuk mengisi kegiatan-kegiatan para jemaah haji di Masjidul Haram.

Sementara itu Khaksar Ghahroudi, Ketua Lembaga Haji dan Ziarah Republik Islam Iran dalam pertemuan ini memberikan laporan tentang proses pelaksanaan haji, kesiapan dan kerjasama lebih erat antara badan-badan yang ada di bawah pimpinannya, perhatian serius soal hemat dan tidak boros, perhatian lebih terhadap bidang budaya serta pengawasan soal kesehatan termasuk kelebihan pelaksanaan haji tahun ini.

21.12.09

BILAKAH RASULULLAH SAW BERHIJRAH KE MADINAH?

(http://ahlulbait-ps.blogspot.com)

Setiap kali menjelangnya awal Muharram, kita semua akan diingatkan dengan peristiwa hijrah Rasul. Ini kerana peristiwa hijrah Rasul merupakan satu perkara yang sangat penting dalam sejarah, bukan sahaja kepada kita kaum muslimin, bahkan juga alam keseluruhannya. Betapa tidak, hijrah telah mengubah corak peradaban dunia. Dan kesannya masih boleh dilihat dan dikecapi sehingga hari ini.

Umat Islam telah menjadikan peristiwa hijrah Rasul sebagai permulaan tahun dalam kalendar Islam. Kerana itu, setiap kali tahun Islam disebut, ia akan dinyatakan dengan hijrah. Sebagai contoh: “tahun 1429H akan meninggalkan kita tidak lama lagi, dan tahun 1430H pula akan menyusul”. Huruf H yang diletakkan di hujung angka tahun itu adalah singkatan kepada hijrah, sebagaimana yang kita semua maklum.

Disebabkan permulaan tahun hijrah adalah pada bulan Muharram, mungkin ramai yang keliru dan menganggap bahawa hijrah Rasul berlaku pada 1hb Muharram. Sebenarnya hijrah Rasul bukanlah berlaku pada bulan Muharram, bahkan ia berlaku pada bulan Rabiul Awwal. Syeikh Sofyurrahman al-Mubarakfuri menyatakan bahawa Rasulullah s.a.w. meninggalkan rumah pada malam 27 Safar tahun ke 14 daripada kenabian. Ia bersamaan 12 atau 13hb September 622M. Kemudian, baginda bersembunyi di dalam gua selama tiga malam, iaitu malam Jumaat, Sabtu dan Ahad. Dan pada malam Isnin, 1 Rabiul Awwal, bersamaan 16 September 622M, baginda berdua beredar meninggalkan gua bersama dengan Abdullah bin Uraiqith, yang memandu jalan. Baginda sampai di Quba' pada hari Isnin, 8 Rabiul Awwal, tahun pertama Hijrah. Ia bersamaan dengan 23 September 622M. Baginda berada di Quba' selama empat hari, iaitu hari Isnin, Selasa, Rabu dan Khamis. Pada hari kelima, iaitu hari Jumaat, 12 Rabiul Awwal, baginda sampai ke Madinah. (Ringkasan kitab ar-Rahiqul Makhtum, m/s 154-166).

Persoalannya, kenapakah hijrah dimulakan pada bulan Muharram, sedangkan hijrah Rasul berlaku pada bulan Rabiul Awwal? Sebenarnya, permulaan bilangan tahun hijrah, sekalipun dihitung bermula dengan hijrah Rasul, namun ia hanya bermula pada zaman pemerintahan Saidina Umar r.a. iaitu pada tahun ke 17 Hijrah. Ada juga yang menyatakan pada Rabiul Awwal tahun ke 16 hijrah (1). Sebelum dari tarikh tersebut, umat Islam sudahpun mempunyai nama-nama bulan, namun mereka tidak menentukan tahunnya.

Terdapat banyak faktor yang mendorong Saidina Umar menentukan tarikh, antaranya ialah kerana kerana Saidina Umar menerima satu surat tentang pengumpulan harta, dan ia bertulis pada bulan Sya'ban. Beliau bertanya: Sya'ban yang mana satu, Sya'ban yang lepas, atau Sya'ban sekarang, atau Sya'ban akan datang? Ada juga yang menyatakan bahawa orang pertama yang menulis tentang tarikh ialah Ya'la bin Umayyah r.a.. Beliau telah menulis surat dari Yaman, kepada Saidina Umar dengan menulis tarikh, dan Saidina Umar menganggap baik perkara tersebut, akhirnya beliau ingin memulakan penentuan tarikh. Antara faktornya juga ialah Abu Musa al-Asy'ari telah menulis satu surat kepada Saidina Umar, menyatakan bahawa telah sampai kepada beliau banyak surat-surat daripada Saidina Umar tanpa tarikh (dan ini boleh menimbulkan kekeliruan). Lalu Saidina Umar mengumpulkan para sahabat untuk membincangkan tentang penentuan tarikh.

Setelah Saidina Umar r.a. mengumpulkan para sahabat untuk menentukan permulaan tarikh, timbul empat cadangan dalam menentukan permulaan tahun Islam. Empat perkara tersebut ialah daripada tarikh kelahiran baginda, atau dari tarikh baginda dibangkitkan menjadi rasul, dari tarikh hijrah atau dari tarikh kewafatan baginda. Lalu akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan hijrah Rasul sebagai asas permulaan tarikh Islam. Mereka tidak menjadikan tarikh kelahiran dan kebangkitan sebagai asas, kerana terdapat khilaf tentang bilakah kedua-dua peristiwa tersebut berlaku. Dan tarikh kewafatan pula, sekalipun jelas waktunya, adalah tidak sesuai dijadikan permulaan tarikh, kerana ia merupakan tarikh yang amat menyedihkan. Jadi tidak sesuai tarikh yang sedar diambil untuk diulang-ulangi sebutannya. Kerana itulah peristiwa hijrah adalah peristiwa yang paling sesuai untuk dijadikan asas permulaan tarikh. Kerana inilah, bila timbulnya pelbagai pendapat tentang bilakah asas yang sesuai untuk dimulakan tarikh, Saidina Umar menyatakan kata-katanya yang masyhur,

الهجرة فرقت بين الحق والباطل، فأرخوا بها

Hijrahlah yang membezakan antara kebenaran dan kebatilan. Maka jadikanlah ia asas permulaan tarikh ”.

Berkata al-Imam as-Suhaili, para sahabat sebenarnya mengambil asas tahun hijrah berdasarkan firman Allah SWT dalam Surah at-Taubah Ayat 108 yang bermaksud:


لا تَقُمْ فيهِ أَبَداً لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوى‏ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فيهِ فيهِ رِجالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَ اللهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرينَ


Sesungguhnya masjid yang diasaskan di atas ketaqwaan (Masjid Quba') sejak dari hari pertama adalah lebih patut kamu bersolat di dalamnya ”. Surah at-Taubah: 108. Terangnya lagi: “ Ini kerana sudah jelas bahawa hari tersebut bukanlah hari pertama yang sebenar (permulaan umur dunia). Bahkan hari pertama yang disandarkan kepada sesuatu yang tidak dinyatakan dalam ayat tersebut, iaitu zaman pertama kemenangan Islam, dan zaman pertama Nabi s.a.w. boleh beribadah dengan aman (tanpa sebarang gangguan) dan zaman permulaan pembinaan masjid ”. Kerana itulah sepakat para sahabat memulakan tahun Islam dengan tarikh hijrah, iaitu hari pertama Nabi s.a.w. dan para sahabat memasuki Madinah.

Dan setelah para sahabat sepakat untuk menjadikan peristiwa hijrah sebagai asas permulaan tahun Islam, mereka membincangkan pula, tentang dari bulan manakah kita akan mulakan perhitungan tahun. Maka timbullah pelbagai pendapat. Ada yang mencadangkan supaya dimulakan dengan rejab, dan ada pula dengan ramadhan. Namun Saidina Usman mencadangkan supaya dimulakan dengan bulan muharram. Antara alasannya ialah ia adalah bulan haram (bulan yang dihormati oleh masyarakat arab, kerana diharamkan berperang padanya), dan ia juga adalah masa kembalinya para jemaah daripada menunaikan ibadah haji. Dan antara sahabat yang juga mencadangkan bulan muharram ialah Saidina Umar dan Saidina Ali. Akhirnya, mereka telah memilih bulan muharram sebagai permulaan tahun hijrah, dan bukannya rabiul awwal. Dan antara sebab yang mungkin paling tepat kerana memilih bulan muharram dan bukannya bulan rabiul awwal ialah, kerana permulaan keazaman untuk berhijrah adalah pada bulan muharram. Ini kerana perjanjian Aqabah berlaku pada bulan zulhijjah. Dan perjanjian tersebutlah yang membawa kepada peristiwa hijrah. Dan bulan pertama yang muncul setelah zulhijjah ialah muharram, kerana itu sesuai dijadikan muharram sebagai bulan pertama, kalendar tahun umat Islam.

Inilah sebahagian fakta yang berkaitan dengan persoalan tarikh hijrah. Semoga fakta ini, sedikit sebanyak menghilangkan kekeliruan tentang persoalan bilakah sebenarnya berlaku peristiwa hijrah Nabi s.a.w. Hijrah sebenarnya mengingatkan kita tentang pengorbanan dan matlamat perjuangan umat Islam. Hijrah juga menginsafkan kita bahawa kita sentiasa bergerak menuju Allah SWT. Kerana itu kita sentiasa perlu menambahkan kebaikan dan amal soleh kita. Orang yang berhijrah adalah orang yang berusaha meninggalkan dosa-dosa dan maksiat. Dan perkara itu tidak akan tercapai melainkan dengan keazaman yang tinggi. Sama-samalah kita berhijrah kerana Allah untuk sampai kepada Allah. Dan ingatlah bahawa orang yang berhijrah sentiasa memerlukan bimbingan Allah dalam hijrahnya menuju Allah. Hijrah bukan kerana Allah adalh sia-sia,dan hijrah tanpa bimbingan Allah, tidak akan sampai ke destinasinya.


• Sumber utama artikel ini ialah kitab Fathul Bari, Syarah Sohih Bukhari. (Kitab Manaqib al-Ansar, bab at-Tarikh, juz 7, m/s 341, 342).

(1) Berdasarkan peristiwa ini, kita berpendapat bahawa fadhilat yang dinyatakan dalam membaca doa awal tahun dan doa akhir tahun adalah palsu. Ini kerana pada zaman baginda, belum ditentukan lagi permulaan tahun. Dan tiada yang boleh menyatakan fadhilat seseuatu kecuali Allah dan rasulNya. Dan sesungguhnya agama Islam itu sudah sempurna. Dan amalan tersebut tiada dijumpai asasnya dalam kitab-kitab hadis.